HOME | DD

Description

poin buat

"Tolong..... kumohon tinggalkan aku sendiri......"
-pinta seorang gadis muda terisak-isak yang telah mengurung diri di dalam kamarnya.-

"Bagaimana dengan keadaannya sekarang? Apa dia sudah mau bicara?"
"Tidak... belum bisa... kurasa dia masih butuh waktu..."
"Belum bisa...? Tetapi ini sudah hampir satu minggu... Masalahnya dia adalah satu-satunya saksi dari kejadian ini."
"Kehilangan sosok dua orang sekaligus yang sangat disayanginya itu sangat berat. Apalagi jika dua orang itu sudah seperti sosok orang tua sendiri..."
"Aku tahu itu. Tetapi setidaknya kita juga butuh rincian singkat mengenai kejadian ini. Sudah beberapa hari berlalu dan seluruh orang di akademi tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi, bahkan kepada keluarga pak Adit dan Bu Kiran... bagaimana kita bisa mengabarkan keluarga mereka?"
"Tetapi kita juga tidak bisa memaksa Anila untuk bercerita. Ia telah menyaksikan sosok orang tuanya saling membunuh di depan matanya. Yang kukhawatirkan saat ini adalah kesehatannya... sejak ia mengurung diri di dalam kamar, tidak sekalipun ia keluar."
"Ya, hal itu juga telah menjadi keprihatinanku. Ia bisa jatuh sakit, lemah, dan bahkan pingsan. Mau tidak mau ia harus keluar dari kamar itu."
"Walauun begitu, pemaksaan dan kekerasan bukan jalan baik, meskipun hal itu dilakukan hanya untuk membuka pintu yang telah ditutup. Tidak ada salahnya kalau sebaiknya kita mencoba membujuknya sekali lagi."
"Tetapi siapa yang akan membujuknya? Teman-temannya, bahkan Sepuh Karuna tidak menggerakkan hatinya untuk membukakan pintu. Apa ada seseorang yang mampu membujuknya?"
"....Mungkin..... orang itu....pria yang dekat dengannya mungkin bisa....."

akibat yang telah terjadi setelah kejadian [link]

shock dan tertekan karena Adit dan Kiran mati tepat di depan mata, Anila mengurung diri dan tidak mau keluar....

siapakah yang bisa membujuknya keluar?
bisa saja Nyoman,
bisa saja Arjuna,
bisa saja dua-duanya.

menurut kalian siapakah yang bisa....?

blame mama Agu dan Ney buat angst plis //giles yg bikin angst

sketch, Dewa Ayu Anila Rawallangi (c) ~Fortranica
PLEASE DO NOT USE WITHOUT PERMISSION
thank you for the faves and comments

Description

poin buat

"Tolong..... kumohon tinggalkan aku sendiri......"
-pinta seorang gadis muda terisak-isak yang telah mengurung diri di dalam kamarnya.-

"Bagaimana dengan keadaannya sekarang? Apa dia sudah mau bicara?"
"Tidak... belum bisa... kurasa dia masih butuh waktu..."
"Belum bisa...? Tetapi ini sudah hampir satu minggu... Masalahnya dia adalah satu-satunya saksi dari kejadian ini."
"Kehilangan sosok dua orang sekaligus yang sangat disayanginya itu sangat berat. Apalagi jika dua orang itu sudah seperti sosok orang tua sendiri..."
"Aku tahu itu. Tetapi setidaknya kita juga butuh rincian singkat mengenai kejadian ini. Sudah beberapa hari berlalu dan seluruh orang di akademi tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi, bahkan kepada keluarga pak Adit dan Bu Kiran... bagaimana kita bisa mengabarkan keluarga mereka?"
"Tetapi kita juga tidak bisa memaksa Anila untuk bercerita. Ia telah menyaksikan sosok orang tuanya saling membunuh di depan matanya. Yang kukhawatirkan saat ini adalah kesehatannya... sejak ia mengurung diri di dalam kamar, tidak sekalipun ia keluar."
"Ya, hal itu juga telah menjadi keprihatinanku. Ia bisa jatuh sakit, lemah, dan bahkan pingsan. Mau tidak mau ia harus keluar dari kamar itu."
"Walauun begitu, pemaksaan dan kekerasan bukan jalan baik, meskipun hal itu dilakukan hanya untuk membuka pintu yang telah ditutup. Tidak ada salahnya kalau sebaiknya kita mencoba membujuknya sekali lagi."
"Tetapi siapa yang akan membujuknya? Teman-temannya, bahkan Sepuh Karuna tidak menggerakkan hatinya untuk membukakan pintu. Apa ada seseorang yang mampu membujuknya?"
"....Mungkin..... orang itu....pria yang dekat dengannya mungkin bisa....."

akibat yang telah terjadi setelah kejadian [link]

shock dan tertekan karena Adit dan Kiran mati tepat di depan mata, Anila mengurung diri dan tidak mau keluar....

siapakah yang bisa membujuknya keluar?
bisa saja Nyoman,
bisa saja Arjuna,
bisa saja dua-duanya.

menurut kalian siapakah yang bisa....?

blame mama Agu dan Ney buat angst plis //giles yg bikin angst

sketch, Dewa Ayu Anila Rawallangi (c) ~Fortranica
PLEASE DO NOT USE WITHOUT PERMISSION
thank you for the faves and comments