HOME | DD

adipatijulian — A rose by any other name...

Published: 2007-12-04 07:20:06 +0000 UTC; Views: 11046; Favourites: 115; Downloads: 322
Redirect to original
Description A rose by any other name...

The Javanese script on the image above says Sekartaji, but she was also known as Dyah Sekartaji, Dewi Sekartaji, Galuh Sekartaji, Galuh Candra Kirana, and the last Panji Semirang. It’s only a SD form, still working on the tall, slim and pretty form hehe… 

One of Indonesia's priceless legacies left by our ancestors, the semi-epic story tells the romantic love story between Galuh Candra Kirana and Raden Inu Kertapati on their perilous journey to the end.

In Thailand, in the reign of King Boromakot of the Ayudhya period, Princess Kunton and Princess Mongkut were fascinated by a story told them by their Javanese governess about charming Prince Inao (Inu Panyee Karatapati), a great lover as well as a valiant warrior. From this time on the legend became a well-known dance drama in the Royal Thai court until the reign of King Chulalongkorn.

The story is amazingly great and romantic, spreads from the Javanese Kingdoms; Daha, Jenggala, Kediri, Medang, to the island of Bali [where Galuh Candra Kirana through her adventure became King]. It also inspired many Indonesian folklore, such as 'Yuyu Kangkang', 'Keong Mas', ‘Ande-ande Lumut’, etc [I can’t recall the rest XD].

In one chapter, it tells the story of Prabu Klana Sewandana, King of the Bantarangin Kingdom, who fell in love with Dewi Sekartaji, or Dewi Candra Kirana, of the Kediri Kingdom and sends Pujangga Anom to propose to the princess for him but fails. He then goes to propose for himself and defeated the great beast who later bowed to him and joined his entourage.

Another version said the powerful King Kelono Sewandono of Ponorogo Kingdom was famous with his fighting skills and magical power, accompanied by his Patih (Prime Minister) Bujanganom & his strong soldiers were attacked by King Singabarong, The King of Lions of Kediri Jungle, supported by his army, consisted of Lions and Peacocks.
At that time the Ponorogo's group were on the way to The Kingdom of Kediri guarding King Sewandono to marry Dewi Ragil Kuning, a princess of Kediri Kingdom.
There was a big fight between mighty warriors having magical power. The peacocks flew up and down flapping their wings to support The Lions – Singa Barong.
Bujanganom with his magic whip, supported by some Waroks in black traditional dress defeated The King Lion with all his followers.
The King of Ponorogo and his

The story inspired the famous dance 'REOG PONOROGO' in East Java [also claimed by our dear neighbour ]

Anywaaaay...
It's a dream project of mine and , I do all the drawing while is doing all the writing and the researching, we are still collecting all the bits and pieces. Hope to able to make it happen next year.

The phrase "You'll never know what you got til it's gone” strike near and dear to our heart when recent occurrences hits Indonesia, many of our arts and cultural assets are being claimed by our dear neighboring countries, but I won't even go there now...it's tricky, messy and dirty let the government/ politician do it

I just thought that as the latter generation we lack the respect, love and preservation to our own culture, we worship so much to other culture, never knowing that what we have is equally amazing and precious and that if we don't care for it, who will? [Another country apparently ]

If Indonesia is my Mom-your Mom, our Mother land wouldn't you want to care and love all of her possessions? I mean wouldn't you be pissed off if your neighbor stole one of your mother's precious pearl necklace or diamond earrings? Hell, I'll kill the thief and feed it to the dogs

But, doing what I can do on my part is just to preserve the story with what I do best, preserve it in arts, comics, and other illustrations, so that the latter generation can recognize and perhaps love and care for it, amen.

Later we would like to make THE LONGEST EPIC STORY IN THE WORLD, ‘I La Galigo’ from Sulawesi, and more from Indonesia’s folktale and legends...

In case somebody tries to claim them hehe
Related content
Comments: 79

cungek [2009-02-03 15:42:26 +0000 UTC]

Lucu eui hahha kereen selalu deh

👍: 0 ⏩: 0

CoolnessYO [2008-09-29 01:45:30 +0000 UTC]

So lucu...maybe u should hav her serve teh botol sosro

👍: 0 ⏩: 0

shayu1618 [2008-02-06 19:11:04 +0000 UTC]

i agree. totally.

👍: 0 ⏩: 0

joe021093 [2008-01-04 17:16:57 +0000 UTC]

Waaaaah.... kiyutnya....

untung masih ada orang Illustrator Indo yg masih cinta tanah air..... Andai aku bisa gambar seperti itu... DX

saya sependapat dengan anda....

👍: 0 ⏩: 0

kazutan [2007-12-25 01:58:59 +0000 UTC]

sangat lucu~~~

👍: 0 ⏩: 0

Rebecca13 [2007-12-18 07:57:30 +0000 UTC]

That's a cute drawing. I really love the relextion!! * O *

👍: 0 ⏩: 0

KalaKannaBayu [2007-12-18 03:16:07 +0000 UTC]

ummm...

semirang itu yang mana yah?

aku malah dapet versi yang ceritanya Panji Asmara Bangun sama Dyah Sekartaji
yang ada Anggraini nya....

*bingungsendiri*

👍: 0 ⏩: 1

adipatijulian In reply to KalaKannaBayu [2007-12-18 08:53:29 +0000 UTC]

Panji Semirang itu nama asamaran Dyah Sekartaji
Anggraini siapa? hehe...

banyak bgt versinya memang...

👍: 0 ⏩: 1

KalaKannaBayu In reply to adipatijulian [2007-12-19 10:38:39 +0000 UTC]

walah

kalau versiku, (dua buku tua, satu pementasan ketoprak dan satu cerpen mendukung versi ini)
Panji Asmara Bangun (asal mula Inu Kertapati) itu punya istri Dewi Anggraini. Dari beberapa puluh (40 apa 50an kalau gak salah) sodaranya, dia itu anak keberapa tapi dia itu putra mahkota karena paling ganteng serta beberapa plus-plus lainnya....


kerajaannya (Daha kalo gak salah) itu punya sister country yang mereka berdua aslinya dari satu negara yang sama. Sister country-nya ini, Jenggala, punya dua putri, Galuh Ajeng dan Sekar Taji. Putri mahkotanya adalah putri kedua, Sekar Taji, menyebabkan dia disirikin sama kakaknya Galuh Ajeng.


Asmara Bangun dan Sekar Taji dijodohkan oleh kedua orang tua dalam rangka mencegah perperangan, sesuai dianjurkan pertapa wanita yang mengayom kedua negara tersebut, Dewi KiliSuci. Nah, Asmara Bangun menolak mati-matian karena dia sudah punya anggraini dan gak mau yang lain. Romantis, tapi tetap saja hal itu menyebabkan kematian Anggraini. Saat Asmara Bangun disuruh memadamkan pemberontakan, Anggraini dibunuh oleh saudara Asmara Bangun yang paling tua. (Harusnya, tapi begitu tahu bahwa eksistensinya menghalangi rencana negara, dia bunuh diri sendiri.)
Begitu pulang dan mengetahui kalau istrinya mati, Asmara Bangun shock dan jadi gila. Akhirnya dia mengembara sambil membawa badan Anggraini yang sudah dingin, tapi masih dia anggap hidup.


Dari sini, cerita berkembang jadi banyak versi lagi.

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to KalaKannaBayu [2007-12-21 04:03:12 +0000 UTC]

Wah, cerita yang jauh dari cerita cinta mendayu-dayu antara Panji Asmara Bangun dan Dyah Sekartaji yang gw tau, dimana mereka berdua adalah perlambang cinta sempurna. Gw udah pernah dengar cerita tentang Aggraini ini, tapi terus terang nggak terlalu ngerti. Kalau punya ceritanya yang lengkap, tolong bagi2 sama kita please!

👍: 0 ⏩: 1

KalaKannaBayu In reply to refudger [2007-12-26 10:04:23 +0000 UTC]

ada! Tapi panjaaaaang banget.
mungkin agak susah untuk ditulis disini...
tapi beberapa poin yang paling besar...

-Asmara Bangun itu awalnya punya Anggraini
-Anggraini mati atas alasan negara, dimana akhirnya dia bunuh diri sendiri
-Asmara Bangun gila gara-gara matinya Anggraini
-Atas saran abdi dalemnya, dia berkelana sambil bawa mayat Anggraini
-Sampai di Bali, Anggraini berhasil dibujuk oleh abdi dalemnya untuk dikuburkan
-Asmara Bangun ganti nama jadi Semirang
-Asmara Bangun menjadi pemberontak, menyerang negara-negara besar
-Asmara Bangun mengambil rakyat menjadi pasukannya
-Atas bujukan abdi dalemnya lagi, Semirang mengarahkan pasukannya ke Jawa lagi
-Akhirnya, negara tujuannya adalah negaranya Sekar Taji
-Tapi negaranya lagi diserang negara lain, yang akhirnya dikalahkan oleh Semirang
-Semirang atas jasanya dihadiahi Sekar Taji
-Dibawah bulan purnama, Anggraini menitis kedalam Sekar Taji
-Asmara Bangun waras, Sekar Taji diberi nama Candra Kirana, dan semua damai lagi.



kurang lebih sih seperti itu.
Hanya, ada banyak sekali juga variasinya.
Karena, perjuangan Asmara Bangun dan Candra Kirana masih panjang.
Saat negaranya diserang, Candra Kirana menjadi Keong Mas
Saat kakak Candra Kirana, Galuh Ajeng iri, Candra Kirana menjadi Kleting Kuning
Dan masih banyak lagi ceritanya.

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to KalaKannaBayu [2008-01-14 09:25:26 +0000 UTC]

Eh,msh punya buku2nya? Blh pinjem? Atau klo ga blh tau lo dpt buku2 itu dr mana ga? Thx sebelumnya

👍: 0 ⏩: 1

KalaKannaBayu In reply to refudger [2008-01-15 14:31:56 +0000 UTC]

umm...
whole ceritanya itu dapet dari buku dongeng gitu, penerbitnya masih balai pustaka dan wktu itu bacanya pas masih SD...jadi kayaknya udah punah.

Kalau yang khusus fokus ke Asmara Bangun-Sekar Taji, bukunya masih ada. Kuning, tapi masih lumayan.
kalau untuk buku tua itu...lebih besar kayaknya kemungkinannya di toko buku tua di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Di TMII katanya ada juga, cuman udah lebih tua dan jarang kesana...

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to KalaKannaBayu [2008-01-21 10:31:19 +0000 UTC]

Ohh... TMII punya perpustakaan toh? Huehuehuhe... baru tau gw, parah ya... Jul, klo ke Jkt kt kudu ke tempat2 yg rada2 berbudaya dikit neh, jgn ke resto ramen aja, heuheuheuhe...

👍: 0 ⏩: 1

KalaKannaBayu In reply to refudger [2008-01-23 14:54:48 +0000 UTC]

kalo TMII bukan perpus, tapi toko buku tua.
aku dapet info baru kalau ternyata itu tuh cukup mahal disana karena bukunya itu kelas tinggi.
cuman sih kalo soal kebudayaan sih pasti dapet.

Kalau yang murah dan bervariasi, emang lebih pasti di Taman Ismail Marzuki.

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to KalaKannaBayu [2008-01-24 02:46:38 +0000 UTC]

Oh gt? Damn, I don't know a thing about Jakarta!
Skl lg thx bgt ya infonya, mudah2an Tuhan mengizinkan, klo ke Jkt mo hunting deh

👍: 0 ⏩: 1

KalaKannaBayu In reply to refudger [2008-01-25 13:58:55 +0000 UTC]

amin...

👍: 0 ⏩: 0

K-Nashi [2007-12-10 05:26:46 +0000 UTC]

Huweee penjelasannya panjang banget..tapi gambarnya cute abizz...^-^terus gw seneng banget elo gambar dengan memasukan unsur-unsur budaya nasional, jarang banget tuh komikus(terutama gaya manga) yg melakukan hal itu..^-^ NIce Job!!

👍: 0 ⏩: 0

Putsuri [2007-12-08 12:42:27 +0000 UTC]

wah keuren abis!!!
pake bawa2 aqua nih? Promosi produk aqua terbaru ya? he he he he he

Keren kok! Gw suka banget ama pewarnaannya!! Bagus

👍: 0 ⏩: 0

Dedefox [2007-12-07 11:16:18 +0000 UTC]

hihiihihi.. soal yg worship another culture...kalo kata orng mah, halaman tetangga selalu terlihat lebih ijo...

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to Dedefox [2007-12-08 04:24:08 +0000 UTC]

Memang. Negara-negara besar seperti Jepang, Tiongkok, Korea, bahkan Amerika Serikat pun nggak lepas dari pasal mengagumi rumput tetangga ini Tapi yang perlu ditiru dari mereka adalah kenyataan bahwa mereka tidak cuma sekedar mengagumi, tetapi mengagungkan jatidiri mereka sendiri dan membawanya sampai ke tingkat yang setara dengan negara-negara yang mereka kagumi, bahkan lebih. Semoga Indonesia bisa melakukan hal yang sama suatu saat nanti, dengan kerja keras kita semua, amin....

👍: 0 ⏩: 1

Dedefox In reply to refudger [2007-12-09 02:40:54 +0000 UTC]

amin... at least kita udah bikin satu negara tetangga mengagumi rumput kita

👍: 0 ⏩: 1

adipatijulian In reply to Dedefox [2007-12-18 08:54:11 +0000 UTC]

Bukan mengagumi...MALING-RAMPOK-BADOG....

👍: 0 ⏩: 1

Dedefox In reply to adipatijulian [2007-12-21 06:23:21 +0000 UTC]

Betul sih, tp pasti proses pertamanya dr mengagumi dulu, trus mgkn minder, akhirnya iri hati, dan selanjutnya...

👍: 0 ⏩: 0

NataEliza [2007-12-06 13:08:19 +0000 UTC]

lucunya~~
jiwa indonesia kk 'kuat' sekalee

pengen gw rebut tuh aqua-nya

👍: 0 ⏩: 0

romie36 [2007-12-05 14:31:01 +0000 UTC]

wah sentuhan adat jawa berpadu nuansa modern(botol air kemasan)..

👍: 0 ⏩: 0

aitmedusa [2007-12-05 09:10:52 +0000 UTC]

oh ya hanya ingin kasi tau kalo ingin cari referensi perhiasan kuno asli di indonesia, cari di perpustakaan ASTI dibuah batu bandung, soalnya di internet sulit setengah mati. |
Hanya sayangnya cuma bisa di fotokopi doang engga bisa dipinjam , engga tau kalo punya koneksi mahasiswa di sana, aku orang luar sih

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to aitmedusa [2007-12-07 09:02:24 +0000 UTC]

Terima Kasih ya infonya, nuhun pisan ( walaupun masih binun dimanakah itu ASTI ) We really appreciate any help we can get

👍: 0 ⏩: 1

aitmedusa In reply to refudger [2007-12-11 00:46:17 +0000 UTC]

di jalan buah batu raya deket griya

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to aitmedusa [2007-12-11 10:22:32 +0000 UTC]

Hatur nuhun! Mayan sering lewat, tapi ga nyadar ada begituan, hehehe.... ntar dicari deh, sekali lg makasih ya!

👍: 0 ⏩: 0

hydevilist [2007-12-05 04:41:31 +0000 UTC]

seriously you should do more works like this and like that Golek Gelut you did a while back ^^ I really love how you add detailed backgrounds on this piece ^^

👍: 0 ⏩: 0

keidash [2007-12-05 04:04:10 +0000 UTC]

gila jul keren banget. gue sendiri juga punya obsesi ngangkat mitos-mitos, cerita-cerita, budaya indonesia. cuma belum terwujud. jadi gue dukung lu banget deh!

dewi sri aja, asli indonesia lho.

edan, lu mau bikin la galigo? mau banget! gue belum kelar baca ceritanya, tapi awalnya aja (kisah penciptaan manusia) tuh menggetarkan banget.

a fave!

👍: 0 ⏩: 2

adipatijulian In reply to keidash [2007-12-06 06:45:02 +0000 UTC]

Gw ngefans ama Dewi Sri tuh! kl mkn ama anak2 trs ga diabisin, pasti gw bilang, "Abisin tuh, tar Dewi Sri marah!" hehe... bahkan kalo lg mkn seafood hihi...

Gw ga seneng menyia2kan makanan aja siy, msh byk org kelaparan sementara kita malah menyia2kan...

👍: 0 ⏩: 1

keidash In reply to adipatijulian [2007-12-07 00:07:17 +0000 UTC]

setujuuuuuu banget juuuuuullll!!!! kalo emang ga bisa makan banyak, ya sekalian aja jangan ngambil banyak-banyak, sayang kalo nyisa

kalo gue sih, kalo nasi ga abis, diingetinnya sama unyil: "entar nasinya nangis." ehehehe!

👍: 0 ⏩: 0

refudger In reply to keidash [2007-12-05 07:10:45 +0000 UTC]

Ternyata bener dugaan gw, lo tuh bener2 well read ya... Salut deh. BTW, lo punya rujukan mengenai dewi padi ga seh? Dari nama Jawanya (Dewi Sri) sih jelas menunjukan pengaruh negara yang orgnya suka nari 3 jam penuh itu, tp sbnrnya di budaya Austronesia lain yang tidak terkena dampak agama Dharma pun dikenal sosok perempuan padi dengan nama lain kan sebenarnya...

👍: 0 ⏩: 1

keidash In reply to refudger [2007-12-06 00:18:40 +0000 UTC]

gue juga masih penasaran. ensiklopedia mitologi yang pernah gue baca juga hanya menyebutkan bahwa dewi sri itu sisa-sisa agama/kepercayaan lama indonesia sebelum masuknya hindu-buddha, dan sulit terhapuskan karena emang kehidupan masyarakat kita (yah, setidaknya indonesia bagian barat) yang deket banget sama yang namanya 'adi'. bahkan sampai islam-kristen (yang notabene meniadakan dewa-dewa) masuk pun, tetap saja keyakinan rakyat sama dewi sri ga bisa terhapus.

hmmm... mungkin seperti di mitologi skandinavia. dewa-dewa valhalla (kayak thor dan odin) itu dewa-dewi yang datang belakangan ke skandinavia, sementara dewa-dewi vanir (kayak frey dan freya) adalah dewa-dewi rakyat yang berhubungan sama pertanian dan pola hidup berburu-mengumpul deh.

kalau cult 'dewi padi' (sri), mungkin kayak tersebarnya keyakinan tentang lugh di eropa barat. namanya di mitos berbagai bangsa bisa beda-beda, tapi intinya adalah pemujaan terhadap sosok yang dikenal bangsa-bangsa celtic sebagai 'lugh'.

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to keidash [2007-12-06 04:53:16 +0000 UTC]

Wow, gw ga terlalu ngerti soal Lugh kecuali klo sosok itu ada hubungannya ama Tuatha De Danann (anime bgt ya). Jadi perang antar dewa-dewi norse itu perumpamaan yang mirip dengan pandava-kaurava-nya India?

Tapi gw setuju soal perempuan padi itu sisa-sisa kepercayaan kuno, buktinya ya itu, di daerah yang tak tersentuh Hindu-Buddha pun ada kepercayaan seperti itu.

Gw pernah baca soal Dewi Sri itu adalah upaya leluhur kita melestarikan sosok perempuan suci. Orang-orang Austronesia terkenal dengan penempatan perempuan di kedudukan terhormat, makanya Matrialinisme terlihat paling kuat di ras kita. Ketika agama-agama dengan patron yang kuat unsur kelaki-lakiannya (Hindu, dimana dewa lebih dominan dan dewi biasanya adalah shakti dari dewa), leluhur kita sadar bahwa tidak bisa melawan agama baru ini. Komprominya, mereka memasukkan Dewi Sri ke dalam agama baru tersebut. Memang dewa-dewa utama Hindu lelaki, tapi yang paling penting dalam kehidupan orang kita apa sih? Padi/Nasi/Beras kan?

Strategi yang bagus, karena sampai hari ini pun baik bagi orang Bali dan orang Jawa (yang tak beragama Hindu pun), Dewi Sri masih menjadi junjungan paling tinggi. Bandingkan dengan agama-agama baru di Tiongkok dan Dewi Kuan Yin....

👍: 0 ⏩: 2

keidash In reply to refudger [2007-12-07 00:18:41 +0000 UTC]

hmm dosen antropologi gue pernah cerita bahwa pada banyak masyarakat tradisional sebelum kedatangan agama-agama barat (islam, kristen, yahudi) biasanya memang perempuan memegang peranan penting. baik itu di sabuk katulistiwa maupun di eropa, jika melihat banyaknya peninggalan arca 'venus' (dada besar, pinggul besar...) yang melambangkan pemujaan maternalistik kesuburan zaman dahulu kala. but yeah... something must have gone 'wrong' and male gods came to usurp the rule

SRIKANDI JUGA ASLINYA COWO LOL

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to keidash [2007-12-07 04:10:34 +0000 UTC]

Hohoho, klo di barat lbh seru lg ya, krn perempuan pendeta biasanya ngasih "pelayanan" yg agak berbeda dgn pendeta agama lelaki dan Srikandi versi asli India ga rame ah

BTW, lo bs bantu kami nyari rujukan soal Daur Panji/Malat ini ga? Ato lo knl ma yg ngerti, ato lo tau dimana kami bs nyari info, apa pun deh, bantuan jenis apa pun akan kami terima (duit apalagi)

👍: 0 ⏩: 1

keidash In reply to refudger [2007-12-09 12:53:38 +0000 UTC]

ha? duit juga saya mau...
ya gue coba ya kalo nemu orang yang ngerti... kadang-kadang suka pop up aja orang yang ngasih info ini itu.. .hehehe
udah coba wikipedia indonesia??

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to keidash [2007-12-10 04:58:28 +0000 UTC]

Hihihih... Wiki udah seh, tp spt yg sdh diduga, ga bs diandalkan.... Thx ya, gw pcy klo emg takdirnya, Tuhan bkl membantu kt ketemu sm org2 yg tepat

👍: 0 ⏩: 0

adipatijulian In reply to refudger [2007-12-06 06:43:03 +0000 UTC]

Tapi Dewi Kuan Yin kan cowo...[asalnya anyway XD]

👍: 0 ⏩: 1

refudger In reply to adipatijulian [2007-12-06 08:37:58 +0000 UTC]

Hihihi, justru itu.... konsep Avalokitesvara (yang seharusnya cowo) yang dibawa dari India akhirnya mengalami perubahan menjadi perempuan, karena sosok perempuan yang welas asih kayanya lebih kena di masyarakat Tiongkok.

👍: 0 ⏩: 0

SozokuReed [2007-12-04 18:49:58 +0000 UTC]

That is so damn cute I love chibis!!

👍: 0 ⏩: 0

malya [2007-12-04 14:32:16 +0000 UTC]

kok bawa2 botol aqua? dulu ada botol plastik nya?

👍: 0 ⏩: 0

thiever [2007-12-04 14:26:35 +0000 UTC]

wah semoga berhasil proyeknya! mgkn saya jg mw memulai sesuatu jg dg teman2

mgkn slh kita jg sehingga budaya kita diambil oleh negara laen T_T

👍: 0 ⏩: 1

adipatijulian In reply to thiever [2007-12-05 02:04:18 +0000 UTC]

Good for you and your friends, and good for Indonesia!
Betul, kita kurang sayang siy.... hiks... dT-Tb

👍: 0 ⏩: 0

Kaneko-Miyuki [2007-12-04 11:22:10 +0000 UTC]

bagus2 kk, memajukan nama INDONESIA!
jangan mau ditindas trus n dimanipulasi seni budayanya, se'enak jidat aja ngambil2 budaya org, apalagi seninya, sebagai org yg cinta seni, terimakah digituin?

hidup indonesia!
begini2 kalo indonesia dihina dina aq bisa ga trima juga ya =__="

duh maap jadi memaki2 di page kk>.<

btw, lucu amad gbrny, pewarnaanny jg bagus koq, keren~
sering2 bikin beginian yah kk!

👍: 0 ⏩: 1

adipatijulian In reply to Kaneko-Miyuki [2007-12-05 02:05:50 +0000 UTC]

MERDEKA!!!!
gapapa hehehe...seneng saya, byk generasi kita yg ga peduli ama urusan begini, sedih kan?
Kacang lupa sama kulitnya...

Terima kasih, iya mulai sekarang mau sering2 gbr seni & budaya Indonesia

👍: 0 ⏩: 1

Kaneko-Miyuki In reply to adipatijulian [2007-12-07 08:37:21 +0000 UTC]

iyaph, saia dukung!!!
MERDEKA~

👍: 0 ⏩: 0


| Next =>